bismillah, diluruskan lagi ya nduk niatnya di awal tengah dan akhir.
"jumat libur, pulang to?"
"inshaaAllah jumat sore :') adik lagi suka sayur ..., nanti masak bareng ya mamak."
yah, beberapa hari yang lalu aku sudah berjanji untuk pulang jumat ini,"gimana dik? jadi pulang nanti? jam berapa?""inshaaAllah setelah nyuci nanti pulang mamak, kemungkinan sore"di tengah perjalanan pulang ada panggilan dari Mr. dan undangan sabtu pagi itu tak dapat ku tinggalkan. "mohon maaf mamak, ini besok sabtu pagi dapat undangan ke acara..... belum tahu jadi pulang atau gak. ""ya, terserah adik aja. jaga kesehatan. semoga diberi kemudahan, kelancaran dan keridhoan Allah."dan ternyata sabtu ku dapatkan banyak pelajaran. minggu pun menuai banyak ibroh, inshaaAllah."gak pulang gak papa dik. kamu yang lebih tahu kepentingan dan kebutuhanmu. jaga diri, jaga kesehatan" (sebuah jawaban akan permohonan izin untuk menunda mudik)ah, aku tahu kita sama-sama merindu. hanya saja belum mampu kau sampaikan padaku.
"assalamu'alaykum wr wb. slmt pagi adik. lg apa?""sudah di kampus? kok lupa pamit.""kok belum dibalas, sibuk ya apa pulsanya habis?""sudah sholat?""sudah makan siang?"
"gimana ujiannya tadi?"
"gak papa yang penting sudah berusaha, besok lebih giat belajar lagi."
"sudah pulang belum"
"ke sana naik apa? sama siapa aja?"
"hati-hati, jangan ngebut"
"di sini hujan. di jogja gimana?"
"lagi mati listrik""kapan pulang? besok tak buatkan masakan kesukaanmu"
"apapun kegiatan adik, prioritas kuliah tetap nomor 1. sholat jangan lupa, jaga kesehatan. semoga cepat selesai, lancar, dan Allah meridhoinya"
mamak, bunda, ummi apapun namanya.ya, sms-sms ini sederhana, singkat dan terkadang beberapa pesan tak butuh jawaban memang, tapi ini bagian dari caramu untuk terus mengeratkan hati. ya, ini bagian dari caramu untuk terus dekat dan membuatku merasa tetap ada di rumah dan dirindukan walau jarak magelang-jogja memisahkan kita.maaf, dulu aku terlalu dangkal mengartikan pesan-pesanmu yang selalu datang setiap hari bahkan hampir setiap jam. padahal ini adalah bagian dari caramu memperhatikanku.
ah, mamak itu orang terkeren, terhebat, tersosweet. tidak ada satupun orang yang meng-sms-i ku sesering ini. bahkan kau selalu menanyakan"sudah pulang atau masih di kampus? ada agenda apa?"
"hari libur, agendanya apa dik?"
"itu acara apa?""sama siapa aja?"
yah, setiap detail yang aku kerjakan harus ku ceritakan padamu. ya, kini aku sadar, sangat paham bahwa ini adalah caramu menjagaku. "ah maaf, jika masih sering aku menunda membalas smsmu hingga suatu hari aku benar-benar tak membalas smsmu sekalipun dan responmu"dik, kok gak dibalas-balas? mamak tidak mengharap apa-apa, hanya ingin adik membalas sms saja. biar mamak tahu kondisi adik. jangan buat mamak cemas.kalau gak punya pulsa kan bapak sudah bilang minta ke mas bayu aja."ah, buliran bening pun mulai mengalir. maafkan aku mamak, terkadang aku menunda membalas smsmu. pun menunda mengisi pulsa. ah, padahal jika aku segera membalas dan menceritakan agendaku, kau akan membalas dengan doa dan perhatian tulus."semoga Allah meridhoi kegiatan adik hari ini. jaga kesehatan."
pernah pula beberapa kali, kau menanyakanku pada sahabat-sahabatku,"assalamu'alaikum mbak. saya ibunya asri, asri ke kampus gak ya mbak? kok saya sms belum membalas.""mbak, hari ini asri ke kampus. sudah ketemu asri?"
"asri sudah perjalanan pulang belum ya mbak?" ije, merya..maafkan aku sobat, membuat kalian menerima sms-sms mamakku, maaf karena terkadang aku lupa mengecek pulsa, dan tiba-tiba saat aku akan membalas, ternyata pulsa sudah habis. terima kasih sudah berkenan membalas, sehingga menghapus kecemasannya. ah, ini karena mamakku terlalu istimewa :')maaf mamak untuk pesan-pesan singkat yang masih sering ku tunda membalasnya. aku sedang belajar sekarang untuk segera membalasnya dengan segera agar tak ada hati yang cemas menantikan kabar akan putri satu-satunya ini.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. (Q.S Al Israa’, 17:23)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)
dan bapak, kau mencintaiku dengan caramu. mungkin kau lah yang menyuruh mamak untuk segera menanyakan kondisiku.https://www.facebook.com/notes/asri-satiti/tentang-senja-dan-laki-laki-pertama-yang-ku-cinta/10152599245764782
No comments:
Post a Comment