Kita ini siapa kawan? Sadarkah bahwa gelar mahasiswa kini tertera dalam diri kita? Kini kita sudah menyandang gelar “maha”, ya, mahasiswa. Bukankah banyak harapan mereka, ya,rakyat indonesia di luar sana. Benar-benar sangat mengharapkan kemajuan bangsa ini lewat para agent of change alias para Mahasiswa. Lantas, apakah yang sudah kita lakukan hingga saat ini? Sudahkah kita berkontribusi? Ataukah selama ini gelar mahsiswa ini hanya sebagai status saja?
Lantas akan kau sia-siakan orang tua yang sudah berusaha keras membiayaimu agar dapat menempuh pendidikan tinggi. Kau tahu bukan bahwa walaupun sudah dibiayai orang tua, sebagian besar biaya kuliah kita ini disubsidi oleh rakyat Indonesia. Kau tak tahu atau menutup mata? Maka jika kau tahu, jalani kesempatan dan terutama nafas yang masih bisa kita hirup ini dengan kesungguhan. Masihkah kau menutup mata? Bukankah dari keringat-keringat rakyat Indonesia kita bisa menikmati bangku kuliah yang bersih, rapi, sejuk dan full AC ini. Yang dulu orang desa ini bahkan pernah masuk angin pasca pertama kali memasuki ruang kuliah ber-AC yang begitu megah ini. Hehe
Ya, masihkah menutup mata? Di luar sana masih banyak yang ingin pula merasakan nikmatnya kuliah seperti kita. Mereka di luar sana sudah berlomba-lomba berusaha memasuki gerbang kampus ini. Dan kita di sini, yang tak sampai sepuluh persen dari penduduk Indonesia, apakah masih mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada?
Kawan, mungkin uraian ini terlalu berat. Namun sesungguhnya aku hanya ingin menyuarakan satu hal saja. Ya, satu hal yang aku pun sedang belajar melaksanakannya kawan. Bukan hal yang sulit sebenarnya. Yang ingin ku utarakan hanyalah, Mari kita belajar untuk menjadi pendengar. Ya, mudah bukan? Ah iya, aku yakin kalian, para mahasiswa pasti bisa menjadi pendengar. Ya tak hanya kalian, bahkan para murid SD, siswa SMP maupun SMA, pun juga mereka yang kini tak berada di bangku sekolah pun pasti bisa menjadi pendengar yang baik.
Lagi-lagi ini tentang belajar dan belajar. Ya, benar, tentang belajar, karena memang kita di sini untuk belajar kan? Ya, belajar dan berproses hingga ajal yang menghentikan proses dan belajar kita.
Aku masih belajar untuk menjadi pendengar yang baik. Ya, menjadi pendengar siapapun yang menyampaikan kebaikan, termasuk di kelas. Ya, di kelas. Forum ilmu yang kita mimpikan sebelumnya, yang saat ini kita sudah diizinkan berada di dalamnya. Ya, forum ilmu di mana kita sebagai maha dari para siswa. Aku yakin bahwa yang disampaikan di sini adalah kebaikan yang akan bermanfaat sekarang dan nanti. Kalian juga yakin kan bahwa ilmu Fisika ini atau ilmu-ilmu lainnya akan bermanfaat nantinya?
Hmm, sudah 2 tahun rupanya aku berada di kampus, mencoba mengisi gelas kosong dalam diriku untuk kemudian dituangkan isinya nanti. Untuk kemudian dibagikan nanti. Ya, semua ini tentang mempunyai dan berbagi. Tentu yang memiliki baru bisa berbagi, bagaimana dapat berbagi jika tak mempunyai apa yang akan dibagi.
Maka dalam forum ilmu ini, pun juga dalam forum lain mari sama-sama berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, kawan. Akan sia-sia saja jika ada yang sudah berbaik hati dengan melangkahkan kaki atau berkendara jauh untuk membagikan ilmu ke kampus ini, namun yang akan menerima ilmu itu justru sering tak memperhatikan kebaikan-kebaikan yang disampaikan. Lebih asyik membicarakan materi di luar forum ilmu atau bahkan sesuatu yang tak bermanfaat. Atau bahkan sibuk dengan gadget sendiri, entah main game, buka FB, sms-an, WA, dll. Mungkin juga raga yang fokus mendengarkan si penyampai ilmu maupun kebaikan, namun jiwa justru pergi melayang-layang ke dunia antah berantah.
“Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Bukhari)“Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.” (QS Al Mudassir: 38)
Lantas apakah yang akan kita dapatkan kawan dengan melakukan hal-hal di atas tadi? Apakah kebaikan itu juga akan menjadi milik kita, jika kita tak menghargai si penyampai kebaikan itu dan kebaikan yang beliau sampaikan. Ya, konkritnya saja bapak-ibu dosen di kelas kita tercinta ini. Mungkinkah kebaikan itu mau sampai pada kita yang masih tak mempedulikan si penyampai kebaikan dan kebaikan itu sendiri? Bagaimana ilmu mau sampai pada kita ah tidak, bukan kita tetapi aku, aku yang belum menghargai, mempedulikan dan memperhatikan bapak-ibu-kakak-teman-adik yang menyampaikan ilmu dan kebaikan di depan forum. Ya, aku sadar, banyak hal yang sudah mereka berikan dan sudah ku dapat pula, namun aku merasa belum memiliki dan memahaminya. Bisa jadi ini karena aku, iya aku yang belum menghargai si penyampai ilmu, si penyampai kebaikan-kebaikan itu. Ya, aku yang belum mampu menghargai, aku yang masih sibuk mengerjakan hal lain, sehingga ilmu dan kebaikan itu enggan menjadi milikku.
“...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu an orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang akan kamu kerjakan.” (QS Al Mujadilah: 11)
“Janganlah kau padamkan cahaya ilmu yang dikaruniakan Allah dengan maksiat.” (Wasilah Imam Malik kepada Imam Syafi’i)
Maafkan aku. Ya, aku yakin dan sadar bahwa permohonan maaf ini tak berarti bagimu, ilmu. Aku tak hanya memohon maaf, tapi aku ingin berubah. Aku ingin menjadi pendengar yang baik. Aku ingin menghargai ibu-bapak-kakak-teman-adik yang menyampaikan ilmu dan kebaikan itu. Aku ingin berubah sebelum aku menyesal. Ya sebelum aku menyesal karena jika saat ajal datang, aku belum berubah dan menghargai kalian. Karena Allah masih izinkan nafas dalam dada, maka aku akan belajar, berusaha dan berproses untuk menghargai kalian dan kebaikan yang kalian sampaikan.
“Ilmu semata tak akan menghindarkanmu dari maksiat hari ini, dan tidak pula dapat menyelamatkanmu dari siksa neraka di hari sok. Jika hari ini kamu tidak sungguh-sungguh beramal, maka pada hari kiamat kelak engkau berkata, “Kembalikanlah kami (ke dunia) agar dapat melakukan amal shalih. “Namun, dijawab, “Hei kamu, bukankah kamu telah dari sana?” (Imam Ghazali)
:’) karena tak ada yang tahu pada detik ke berapa nafas terhenti, maka izinkan aku berproses memperbaiki diri :’) semangat mbul asri ^^ yuk, berubah, berproses, membaik karena Allah :’)
-Di sela menanti kuliah Kewirausahaan-
Catatan yang belum sistematis, semoga bermanfaat :’)
Dandelion Sederhana yang ingin terus berproses